Film bertema drama religi ini mulai tayang tanggal 15 Juli 2015 kemarin. Menyambut moment libur lebaran berkumpul
bersama keluarga. Film yang diadaptasi
dari novelnya mba Asma Nadia dengan judul yang sama. Kalau kata penulis
novelnya harus baca juga bukunya dan tonton filmnya. Tapi saya sendiri adalah
jenis orang yang malas membaca buku kalau sudah menonton filmnya. Hehe....
sumber: ciricara.com |
Film ini tidak jauh berbeda ceritanya dengan The Raid 1. Ada
pemain tetap seperti Iko Uwais, Yayan Ruhian. Pemain baru juga banyak seperti
Tio Pakusadewo, Arifin Putra, Alex Babbad, Cecep Arif Rahman, Julie Estelle,
Oka Antara dan 3 pemain dari Jepang. Salah satunya adalah favorit saya yang pernah bermain di film Killers
yaitu Kazuki Kitamura.
Setelah menonton film thriller
yang keren ini, aku berfikir bahwa aku harus mereview film ini. Usaha dari
Searching dari gugel dan memori yang masih melekat ini. Kalau dari pendapatku
pribadi, film thriller ini keren banget. Aktornya, ceritanya, settingnya, efeknya
dan pendalaman perannya. Semuanya keren. Gak nyesel nonton film ini. Walaupun
sebenarnya aku gak suka film thriller. Karena jadi gak bisa tidur. Haha. :D
Film ini disutradarai oleh the mo
brothers. Pemerannya ada Nomura (Kazuki Kitamura), Rin Takanashi, Luna Maya dan
Oka Antara. Film bergenre psycho-thriller
ini adalah kerja sama antara Nikkatsu Corporation dari Negara Jepang dan
Indonesia.
Awal mula cerita ada seorang
eksekutif muda di Jepang yang bernama Nomura (Kazuki Kitamura). Tapi ternyata
dia memiliki kepribadian yang lain yaitu suka membunuh manusia kemudian direkam
ketika dia membunuh korbannya. Setelah itu di unduh video pembunuhan tersebut
agar dapat dilihat oleh semua orang.
Di negara Indonesia, seorang
jurnalis Bayu (Oka Antara) melihat video tersebut. Dari video itulah dia
terinspirasi melakukan pembunuhan. Awalnya pembunuhan tidak terencana.
Pembunuhan selanjutnya membunuh koruptor yang diincarnya. Tahap demi tahap,
perilaku membunuh Bayu hampir sama dengan Nomura. Mengunduh video pembunuhan
yang dilakukannya. Video Bayu pun ditanggapi Nomura. Dari sini lah hubungan
yang tak terduga dimulai.
Senang sekali rasanya bisa menonton bioskop diantara
banyaknya tugas yang mendera ku. Wuaaah, seperti bisa bernafas dengan bebasnya
tanpa ada polusi. Haha. Maaf agak lebay. Di bulan Desember ini, banyak film Indonesia yang
bagus-bagus. Ada Tenggelamnya Kapal Van der Wijck,Edensor dan Soekarno.
Bingung mau nonton yang mana. Kalau di tonton semua, habis lah uangku. Hehe. Maklum lah anak kosan yang uangnya pas-pasan. Aku pilihlah film 99 Cahaya di Langit Eropa.
Walaupun aku sudah dewasa, tetap saja aku menyukai film
animasi dan kartun. Ga ada salahnya to orang dewasa menonton film animasi? Film ini lagi mendunia banget loh. Terbukti
boneka-boneka/aksesoris minions laku pesat di pasaran, games juga
laku. Tapi aku belum beli produk atau main games minions
tersebut. Hehe.
Film produksi Illumination Entertaiment dan Universal
Pictures ini, meraih sukses besar loh. Film yang kedua ini sudah menjuarai hati
para penontonnya. Hehe. Pembuatnya pasti untung banget ya. Seneng tak terkira.
Maka dari itu, mereka tidak berpikir panjang lagi untuk membuat film yang
ketiga. Tapi katanya sih gak ada Gru lagi. hiikss...
Suaranya yang lucu, tingkahnya yang menggemaskan membuat banyak
orang yang menyukai para minions ini. Gak heran kan kalau semua yang
berhubungan dengan minions laku terjual? Mungkin ada beberapa orang yang
gak suka. Tapi sepertinya lebih dominan yang suka dengan film ini.
Warna kuning, penurut, taat aturan,sayang anak-anak, ada
yang bermata satu ada pula yang bermata dua. Apa ya pelajaran yang bisa diambil
dari film ini? Menurutku sih, jika nantinya kita menjadi bawahan harus taat
kepada atasan. Seperti para minions tersebut. Periang dan cerewet ga
harus dicontoh kok. Kan tergantung dari kepribadian masing-masing.
Yang belum nonton tertarik mau nonton? Cari aja di youtube.
Pasti banyak para minions bergelimpangan. Haha. Intinya, kita perlu
mengambil pelajaran dari film yang kita tonton. Kan belajar tidak harus di
sekolah? ia kan? Kalau ada pelajaran lainnya bisa dishare di mari. J
Hai ho!! hehe. Seneng banget kayaknya sih empunya blog bahas film. Yap, bener sekali. Karena dari adegan film. Apalagi film manusia yang bisa aku analisis dengan Ilmu Psikologi. Itu rasanya sesuatu. Hehehe....
Kawan-kyawan. Ada yang tau film ini? Saya ulas sedikit ya.
Film ini mengkisahkan tentang anak sekolah yang bernama Nam, memiliki wajah
yang jelek. Prestasinya pun disekolah tidak begitu membanggakan. Dia hanya pintar
pada pelajaran Bahasa Inggris saja. Di sekolahnya ada murid baru, laki-laki dan
pandangan pertama dia langsung menyukainya. Murid baru tersebut bernama Shone.
Bisa temen-temen lihat kan pemeran laki-lakinya di gambar? Cakepkan? Lumayan banget
gantengnya untuk orang yang kewarganegaraannya campur-campur. Orang tuanyadari Jerman
dan Thailand gitu deh. Kalau penasaran bisa cari sendiri di gugel, ya. ^o^
Halo, hai. Ada kah yang sudah nonton film ini? Kalau belum aku akan membahasnya sedikit dan pendapatku tentang film ini. Film yang di adaptasi dari novel dengan judul yang sama. Novel karya Imam Setyawan.
Alasan ku pengen nonton film ini daripada film Iron Man3
(yang pas itu lagi booming juga) karena jujur aja sih. Alasan ini berkaitan
dengan sesuatu yang mengandung unsur nasionalisme. Ingin menghargai karya anak
bangsa dan sebelumnya sudah tau sinopsisnya. Perjuangan seorang anak laki-laki
yang ayahnya bekerja sebagai supir angkot (angkutan kota).
Siapa yang belum nonton film 5cm.? Adakah? Yang udah nonton gimana pendapatnya? Gak rugi kan nonton jauh-jauh ke bioskop. Dapet feel nya banget kalau nonton di bioskop. Suaranya yang menggelegar , layarnya yang besar. *norak ya kayak baru ke bioskop aja.
Well, aku ga akan bahas sinopsis dari film ini. Yang akan aku bahas adalah pendapatku setelah membaca novelnya dan menonton filmnya. Dari pada hanya di share lewat status facebook dan twitter yang kalimatnya dibatasi. Aku lebih berfikir share lewat blog pribadi aja. Pastinya aku akan lebih puaas, komentar tentang film ini akan lebih banyaaak. haha.