Tatkala ego menang
Perilaku tak terkendali
Amarah meradang
Kesal dan menyebalkan

Manusia yang terlalu cuek
Tak bisa peduli
Tak memikirkan hati yang lain
Hanya kesenangan pribadi

                Harapan tenggelam
                Rasa kasih padam
                Wajah tersirat makna
                Lalu, air mata jatuh melayang
                Sedih merasakan
                Kecewa yang mengendap
                Marah merah muka teman
                Kemudian pergi tak kembali


Beribu rayuan
Maaf terlontar
Tak bisa menyembuhkan
Sakit hati lebih dalam
Akan terkenang selamanya
Memori terekam
Akan hidup selamanya


Kejadian yang berbalik kembali
Aku yang bodoh
Menyedihkan, tentu mengecewakan
Taukah kau, teman?
Maaf dan penyesalan lingkar hidupku
Entah kapan berakhir

Berkaca pada masa lalu
Itulah yang harus ku lakukan
Berharap tak terulang