“Saat keraguan datang kembali, ingatlah kamu lebih kuat dari keraguanmu itu sendiri” ,
“Kamu akan gagal jika kamu berhenti mencoba”,
“Tidak apa-apa memiliki mimpi tinggi. Mimpi yang tinggi akan membuka jalan baru, memaksamu keluar dari zona nyamanmu & tidak meninggalkan ruang penyesalan di masa lalu” – Aulia Hanifa
Itu lah diantara beberapa quote favoritku yang ada di dalam buku Wake Up Sloth!
Ketiga kalimat di atas adalah kutipan dari penulis buku, Aulia Hanifa. Tapi, maaf, aku lupa mencatat halamannya. Hehe.
Buku ini merupakan buku ilustrasi yang berisikan motivasi untuk generasi millennial yang berusaha mewujudkan mimpi. Dengan genre self improvement, buku ini bisa dinikmati hanya dengan sehari saja. Halaman tidak lebih dari 200. Hanya 104 halaman.
Alhamdulillah, senang sekali bisa membaca buku ini. Setelah mengantri berminggu-minggu di aplikasi iPusnas. Uhuy… XD
Se-senang ini loh baca buku digital. Asyik sih gak bayar. Akan tetapi, hanya bisa dipinjam paling lama 5 hari. Setelah itu harus antri lagi. ☹
BACA JUGA : Kelebihan Kekurangan Baca Buku di iPusnas
Yap, buku ini termasuk buku popular ya. Gak heran juga sih. Isinya bagus kok. Para pembaca disuguhkan buku yang penuh warna, dan sedikit tulisan. Hampir setiap halaman ada gambar hewan kukang.
Kenapa pada sampul buku ini ada hewan kukang ? Apakah bercerita tentang kukang ?
Jawabannya
ada di belakang buku ini atau yang disebut blurb.
Bagaimana jadinya saat millenial diibaratkan menjadi hewan
kukang yang lamban & pemalas ?
Buku ini akan membantu untuk berdamai dengan diri sendiri, dengan cara menjelma
menjadi seorang teman & alarm yang akan membangunkanmu saat kamu bermimpi
buruk.
Buku ini dilengkapi dengan tip berpikir sehat & template yang dapat menjadi
terapi diri.
Jadi, alasan penulis menggambar hewan kukang adalah kukang diibaratkan sebagai manusia generasi millennial. Menurutnya, generasi millennial itu sama sifatnya dengan kukang. Yaitu memiliki sifat pemalas dan lamban.
Apa benar demikian ?
Wahai kamu generasi millennial, setuju ga dengan label pemalas & lamban ?
Sekilas tentang isi buku
Buku ini cocok banget untuk pemuda pemudi yang lebih senang menikmati gambar. Pada buku ini lebih berfokus pada gambarnya (ilustrasi). Sedangkan tulisan sebagai penggembira. Hehe.
Bercerita tentang kukang yang sedang tidur. Setelah bangun tidur bukannya merasa badannya segar. Justru bertambah beban pikirannya. Fisik boleh sehat, tapi pikirannya berat. Kecemasan, tidak percaya diri, pesimistis, dll. Punya impian tapi takut untuk mewujudkannya.
Pada halaman berikutnya, kukang merasa lebih baik. Dia mau jalan-jalan menggapai Impian. Bertemu banyak orang dan tersadar. Kukang menyadari bahwa dia tidak sendiri di dunia ini. Banyak juga orang lain yang berani mewujudkan mimpi.
Singkat kata, kukang merasa lebih percaya diri. Kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga. Dia yakin bahwa dirinya mampu untuk menggapai impian. Berharap esok hari lebih baik.
BACA JUGA : Rekomendasi Novel Thriller Kriminal
Buku ini terdapat halaman terapi diri
Dalam buku ini terdapat halaman terapi diri. Menurutku, terapi diri yang dimaksud adalah corat coret di buku. Mendengarkan musik sambil corat coret. Hal ini dapat dijadikan psikoterapi. Menggambar ombak karena sesuai dengan musik yang didengar. Setelah menggambar bisa diwarnai.
Selain itu ada halaman tentang jurnal bersyukur, self reward, dan refleksi diri.
Seru ya. Asyik banget nih kalau punya buku cetaknya. Bisa corat coret.
*Huhu jadi ingin beli buku fisik.
Beberapa kalimat mutiara
“Hanya 2 hal yang membuat mimpi menjadi tidak mungkin untuk diraih yaitu ketakutan untuk gagal” – Paulo Coelho
“Jatuh adalah bagian dari kehidupan, sedangkan bangkit kembali adalah hidup itu sendiri” – Anonim
“Dream big, work harder, make happen!”
“Bukan seberapa besar mimpimu, tetapi seberapa besar usahamu. Lakukan sekarang atau menyesal kemudian. Karena waktu yang hilang tidak dapat dikejar lagi. Mimpi tidak akan berhasil kecuali kamu melakukannya” – John C. Mazwell
BACA JUGA : Mau Buku Fisik Gratis ? Coba Cara Ini Yuk
“Tidak apa-apa berbuat salah, mengalami hari buruk, kurang dari sempurna. Mengerjakan apa yang terbaik untukmu, untuk menjadi diri sendiri. Tidak apa-apa, kamu akan baik-baik saja.” – Stacieswift
“Gagal lagi? Coba lagi!” – Aulia Hanifa
“Jika kamu merasa lelah belajarlah untuk istirahat. Bukan menyerah!” – Bansky
“Di malam hari aku berharap, semoga masih ada esok hari yang siap untuk diperbaiki. Demi mewujudkan mimpi-mimpi & membuktikan kepada mereka kalau ekspetasi tinggiku dapat terealisasi” – Aulia Hanifa
“Jangan khawatir tentang kegagalan. Khawatirlah dengan kesempatan yang kamu lakukan. Ketika kamu bahkan belum pernah mencobanya” – Exquisitemaiden
Identitas buku
Judul buku : Wake Up Sloth! (Buku Ilustrasi Motivasi)
Penulis : Aulia Hanifa
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2019
Jumlah halaman : 104 halaman
Jenis buku : self improvement
Rating usia : 18 +
Terima kasih sudah membaca
Semoga bermanfaat
Salam literasi ^^
Referensi : goodreads
![]() |
sumber : doc pribadi |
Alhamdulillahilladzi bini’mati tatimusshalihat. Aku sudah menyelesaikan buku ini. Buku dengan tebal 340 halaman. Aku selesai membaca buku ini dalam waktu 4 bulan. Haha. Lama ya?
Menurutku, buku non fiksi itu bacanya harus pelan-pelan. Kalau bisa sekali baca 1 bab langsung dipraktikkan. Beda banget sama buku fiksi ya. Selalu membuat penasaran dan sulit untuk berhenti. Hehe. Saat membaca buku ini diselingi dengan membaca buku lain. Pantas saja lama ya. Hehe.
Buku yang sangat aplikatif
Terlihat dari sampul depan buku ini. Copy writing yang sangat menarik para pembaca. Bahkan orang yang aku kagumi juga ikutan membaca buku ini. Buku DK Wardhani penggagas kelas Belajar Zero Waste.
Aku bertekad akan memiliki buku ini. Semoga terwujud. Aamiin. Buku ini hasil meminjam dari adik. Terima kasih dek.
Buku ini berisi tips-tips untuk membangun dan merubah kebiasaan. Jika kamu memiliki kebiasaan buruk, baca buku ini. Jika kamu ingin mempunyai kebiasaan baik, baca buku ini.
Buku ini cocok untuk siapa ?
James Clear, si penulis buku, beberapa kali menyebutkan tentang orang yang :
- Ingin memiliki kebiasaan olahraga
- Ingin memiliki kebiasaan makan sehat
- Ingin memiliki kebiasaan menulis
- Ingin memiliki kebiasaan belajar
- Ingin menang dalam suatu pertandingan
- Ingin berhasil mencapai impiannya
Itu secara eksplisit ya. Sebenarnya masih banyak lagi. Tapi tidak disebutkan secara detail oleh James Clear. Intinya buku ini cocok untuk semua orang yang ingin sukses.
Setelah membaca buku ini, hal yang langsung aku praktikkan
James Clear memiliki teori untuk membentuk kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Teorinya ada 4 yaitu : ………….
![]() |
sumber : doc pribadi |
Berikut ini beberapa teori yang
sudah aku praktikkan :
SATU. Menjadikannya tidak terlihat. Saat aku ingin menulis blog, solat, tilawah. Maka, hp ku akan disimpan. Iya yang menyimpan aku sendiri. Simpan di bawah selimut atau di ruangan yang berbeda. Karena kalau terlihat jadi pengen main hp. Hehe.
BACA JUGA : Mau Baca Buku Digital Gratis? Cek Caranya Disini
DUA. Menjadikannya terlihat. Membawa tumblr kemana-mana. Saat kerja, tumblr gak pernah lepas. Supaya ingat minum air putih. Selain tumblr, benda-benda lainnya yang dijadikan terlihat dan mudah dijangkau yaitu laptop, Al-Qur’an, buku dzikir, dan sikat gigi.
TIGA. Membuatnya memuaskan. Aku tipe orang yang suka menunda-nunda. Lalu hal ini aku terapkan pada menulis. Jika sudah buat konten atau menulis selama 1 jam, maka imbalannya adalah menabung Rp 1000. Uangnya dikumpulkan untuk beli sesuatu. Hehe.
EMPAT. Menciptakan ritual motivasi. Jika saat waktu menulis, sedia minuman bisa matcha atau teh. Nah itu tandanya serius menulis. Fokus pada hal-hal untuk mendapatkan tulisan.
LIMA. Berkata dengan suara keras ingin melakukan apa. Misalnya setelah mandi, aku akan solat lalu menyiram tanaman. Karena memang beda efeknya antara berkata dengan suara terdengar dan suara dalam hati.
ENAM. Punya tempat/baju/alat khusus untuk kegiatan tertentu. Misalnya, ingin olahraga di rumah, ya pakai baju olahraga, bukan baju tidur. Ingin membaca buku, ya jangan di depan TV. Usahakan punya tempat khusus untuk membaca. Kalau saya, jika ingin menulis blog di meja kamar. Bukan di atas tempat tidur.
TUJUH. Lakukan hanya 2 menit saja. Bilang dengan suara keras, saya akan olahraga 2 menit saja. Karena diharapkan 2 menit tersebut hanya sebagai rangsangan saja. Supaya lebih semangat ke menit-menit berikutnya.
Dan masih banyak lainnya.
Pranala penting dari buku Atomic Habits
Ini lah salah satu kelebihannya. Penulis memberikan pranala (link) agar bisa diakses para pembaca. Hal yang praktis bukan ?
BACA JUGA : Ya, Memang Aku Sedang Lelah
- Untuk mengunduh versi cetak kumpulan trik kebiasaan atomichabits.com/cheatsheet
- Untuk template pemantau kebiasaan atomichabits.com/tracker
- Untuk template kontrak kebiasaan atomichabits.com/contract
- Tes kepribadian atomichabits.com/personality
- Template decision jurnal atomichabits.com/journal
- Annual review jamesclear.com/annual-review
- Integrity reports jamesclear.com/integrity
- Email langganan atomichabits.com/newsletter
- Penerapannya pada dunia bisnis atomichabits.com/business
- Penerapannya pada pengasuhan anak atomichabits.com/parenting
- Template untuk membuat kartu point kebiasaan atomichabits.com/scorecard
- Panduan kebiasaan atomichabits.com/habitstacking
Penutup
Jika membaca buku ini, harus menyiapkan sticky note/ bookmark/ catatan kecil untuk menandai kalimat penting. Sepertinya hampir semua kalimatnya penting deh. Hahaha. Banyak banget yang aku tandai.
BACA JUGA : Capek Gini Terus. Pengen Nikah Aja
Aku menyadari bahwa membaca buku ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk menggapai impianku. Selanjutnya adalah berdoa meminta padaNya. Aku tidak bisa mengandalkan diri sendiri.
Sebelum menulis berdoa dulu, meminta kemudahan. Setelah menulis mengucapkan , Alhamdulillah. Ya begitulah kebiasaan baik orang islam. Kamu juga kan?
Terima kasih sudah membaca.
Jika bermanfaat share dan komen artikel ini ya.
Salam literasi ^^
Identitas buku
Penulis : James Clear
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : cetakan pertama 2019
Jumlah hal : 340 halaman
ISBN : 978-602-06-3317-6
Untuk usia : 16+
Genre : self-improvement
Aku sedang lelah.
Sedang lelah dan tetap membaca. Aku membaca buku ini saat lelah. Ketika liburan sekolah.
Bersyukur Alhamdulillah
bisa membaca buku ini. Yang direkomendasikan banyak pembaca goodreads.
Aku sempat menangis membaca buku ini. Hiks. Kok bisa ?
Tertulis di halaman 78 sampai 82 tentang mimpi
"jadi awal yang sesungguhnya untukmu adalah sekarang. hasil buruk yang kau dapatkan sekarang itu bukanlah akhir dari segalanya. kau hanya perlu menjadi orang yang bisa melanjutkan sesuatu yang sudah kau mulai sampai kau melihat akhirnya. "
hal 79.
Ku pikir, pilihan terbaik bagiku adalah memakai waktu untuk berusaha lebih keras lagi.
Berusaha keras demi diriku sendiri, bukan untuk orang lain.
Aku ingin menunjukkan kepada mereka
semua, bahwa aku benar.
Aku ingin menunjukkan bahwa mengejar mimpi tak kan membuatmu miskin.
hal 80
Kau mungkin akan mengalami banyak kegagalan, tetapi jika kau tidak menyerah dan terus berusaha, itu akan membawamu lebih dekat pada apapun yang kau inginkan.
hal 82
Aku memang tidak sempurna dan punya
banyak salah, tetapi aku akan selalu ingat saat-saat aku berani untuk mengejar
mimpiku.
Untukmu yang membaca tulisan ini,
kau yang berusaha berjalan di jalanmu sendiri, aku ingin mengatakan bahwa yang
kau lakukan itu sudah benar. Benar bahwa kau sedang melakukan semuanya dengan
baik .
Kesalahan dan kegagalan bisa saja
terjadi, itu adalah proses yang mengagumkan. Yang bisa sampai pada tujuan yang
diimpikan selama ini hanyalah orang yang berhasil melalui proses itu.
Tidak ada bunga yang bergoyang saat
angin bertiup. Meski begitu, bunga yang bergoyang tidak akan kehilangan
aromanya .
Kuharap kita bisa menjadi orang yang tidak kehilangan aroma kita masing-masing. Meskipun kita terguncang oleh berbagai masalah dalam hidup kita.
BACA JUGA : Buku Paling Berkesan di Tahun 2022
Dan paragraf yang sangat ku sukai , (hal 83)
"Alasan kita mau menunggu lampu
lalu lintas adalah
karena kita tahu bahwa warna
lampunya akan segera berubah.
Jadi, bertahanlah meskipun
sulit.
Karena itu akan segera
berubah.
Dengan indah,
seperti lampu lalu lintas."
Buku
ini bukan dari seorang motivator
Jadi, buku ini adalah kisah nyata si penulis. Yang berusaha tetap semangat. Meskipun mengakui kalau dia sedih, kesepian, kecewa, gagal dan merasa patah hati.
Buku ini terasa seperti bercakap dengan teman. Teman yang sangat peduli. Memaklumi semua keresahan hidup. Karena dia juga mengalami hal yang sama. Lelah, tak punya uang, gagal, pernah salah, dan cemas serta takut melakukan salah.
Buku ini tentang lebih percaya akan kemampuan diri. Tentang mencari hal-hal yang disukai. Agar kecemasan bisa hilang. Jangan sampai depresi.
Dalam buku ini kebanyakan penulis bertutur tentang masalah kehidupannya. Mungkin (bisa jadi) juga tentang orang-orang di sekitarnya termasuk klien nya.
Buku ini cocok untuk kamu yang di usia quarter life crisis . Usia sekitar 20an. Belum tahu arah, sedang berjuang mewujudkan mimpi, dan untuk kamu yang sedang lelah.
Lelah boleh,
kalau lelah ya istirahat dulu. Diam
dulu sejenak.
Tidak apa merasa lelah. Kemudian bisa bangkit lagi, berjuang lagi.
Masyaallah buku ini sama sekali tidak menyuruh2 itu , menyuruh2 ini. Namun, si penulis menekankan bahwa semua pilihan ada tanggung jawabnya. Terserah kamu pilih yang mana.
BACA JUGA : Capek gini terus, pengen nikah aja
Kelebihan
buku ini
SATU. Manis sekali sampul bukunya. Rasanya seperti disinari matahari. Warna krem kuning dari buku ini juga sangat mendukung. Bagus sekali.
DUA. Isi tulisannya friendly sekali. Aku senang membacanya. Bahkan sampai menangis. Makna tulisan yang disampaikan sampai ke pembaca.
TIGA. Buku self improvement yang mengasyikan. Masyaallah. Suka.
Kekurangan
buku ini
SATU. Lumayan harganya, padahal
halamannya sedikit dan kertasnya tidak terlalu panjang. Maka dari itu beli lah saat
diskon. Hehe.
DUA. Buku terjemahan dari Korea. Semoga penulis Indonesia (*saya dong?) bisa melahirkan buku-buku yang lebih bagus. Aamiin.
Kesimpulan
Sangat rekomendasi banget! Harus
beli dan punya. Beli yang asli jangan bajakan ya
Berikut link pembelian supaya dapat diskon ::: https://tokopedia.link/
Identitas buku
Judul buu : Aku bukannya menyerah, hanya sedang lelah.
Penulis : Geulbaewoo
Penerbit : Haru
Tahun Terbit : 2021
Jumlah halaman : 250 halaman
Genre : self improvement
Rating : usia 15 +
Berikut kalimat yang paling pas untukku. Sengaja diketik lagi, untuk pengingat bahwa buku ini pernah ku baca. Buku ini bagus banget. Masyaallah.
(hal 39)
Kita terlalu sok tahu tentang hidup kita. mengira satu kondisi akan menyelesaikan masalah hidup. Dan, lihatlah.Tercapai satu kondisi, Rentetan masalah berdatangan.
Sekarang kita ingin cepat mati. tetapi tak pernah mempersiapkan apa-apa. Oh, betapa kita terlalu sok tahu tentang hidup kita.
(hal 168)
rezeki yang sudah kita miliki adalah uang-uang yang telah kita gunakan:
untuk makan dan minum,
untuk kebutuhan rumah yang kita nikmati
kegunaannya,
untuk keperluan-keperluan lain yang penting bagi
kehidupan kita
Ini semacam jadi investasi dunia. Makan, minum, kebutuhan pribadi.
Namun, ada satu rezeki yang sudah kita miliki, tetapi kita pikir tak pernah kita miliki:
Sedekah.
Mudah-mudahan, itu jadi investasi di akhirat
kelak.
Dan, saldo di ATM hanyalah tumpukan uang yang
belum bener-benar terpakai.
Bisa jadi rezeki kita, bisa juga bukan.
(hal 176)
Mereka yang sukses di usia muda-pasti ada alasan di balik itu. Pasti ada alasan mengapa mereka yang terpilih sukses di usia muda, bukan kita.
Mungkin, itu lebih cocok bagi mereka.
Mungkin, mereka lebih mampu menghadapi lelahnya.
Oh, mungkin, mereka juga lelah. Namun, begitulah
hidup: Apa pun posisinya, ada ujiannya. Dan, pada akhirnya, kita....
berjalan di zona masing-masing; dengan sepatu yang
paling pas dengan kaki kita. Paling, paling pas.
(hal 184)
Apakah dunia ini harus selalu tentang apa yang
kita suka?
Mungkin, pekerjaanmu tak terlalu sesuai minatmu. Namun, minatmu mungkin tetap ada di sana. Lewat lingkungan kerja yang menyenangkan, rekan kerja yang bersahabat, gaji yang tak buruk-buruk amat.
Mungkin, pekerjaanmu sesuai minat, tetapi gajinya
tak past, tak ada yang bisa memahami masa-masa kelam dalam dunia kreatifmu; jam
kerja yang tak sesuai.
Meski begitu, ada. Ada orang yang pekerjaannya sesuai minat, gajinya sesuai minat, lingkungan kerja sesuai minat, dan segalanya yang tampak indah di mata.
Namun, selalu ada cerita yang tak pernah
diungkapkan secara utuh. Cerita yang dia sendiri tidak minati; yang dia ingin
kubur dalam-dalam.
Sekali lagi, kita hanya lihat indahnya. Lagi pula,
apa sih, yang sempurna di dunia yang tak sempurna ini?
(hal 202)
Selama ini, kita selalu berpikir dan
memperjuangkan agar memiliki hidup yang menenangkan.
Sayangnya, kita lupa dan berjuang agar memiliki
mati yang menenangkan. Padahal. ..
Pada akhirnya, setelah kegagalan dan kesuksesan
ini, akhir kita sama.
Sama-sama mati
Pada waktu yang telah Allah tentukan.
Yang tak akan datang lebih cepat atau lebih
lambat. Dan, Allah tahu waktu yang lebih baik untuk kita.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
(hal 222)
Mudah-mudahan, suatu saat nanti, kita termasuk
orang orang yang duduk sambil bersandar, di atas dipan-dipan dengan ketenangan
permanen, memandangi pemandangan indah yang tak pernah dilihat oleh mata
sebelumnya,
buah-buahan yang naungannya begitu dekat, begitu
mudah dipetik secara langsung kenikmatan tiada tara, kebahagiaan yang langgeng
di dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.
Abadi di sana
Karena, di balik keterpurukan, kita tetap berusaha
sabar, kita tetap berusaha percaya, kita tetap berusaha baik, dan kita
senantiasa memperbaiki diri. Kepada Allah yang Mahakuasa atas Segala Sesuatu.
Dan, sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena rahmat-Nya, Dia
memasukanmu ke dalam surga yang abadi.
(hal 223)
Dan, itulah... kesuksesan yang sesungguhnya.
Karena apa artinya semua kesuksesan duniawi jika akhirnya tidak indah?
Dan, termasuk orang-orang yang dimasukkan ke dalam
surga itu adalah kesuksesan yang tak lagi rapuh, tak lagi fana. Kekal,
selamanya bahagia.
Identitas buku
Judul : Jika kita
tak pernah jadi apa-apa
Penulis : Alvi
Syahrin
Penerbit : Gagas
media
Tahun terbit : 2019
Jumlah halaman : 236
Alhamdulillah. Bersyukur berkesempatan membaca buku ini. Biasanya, setelah membaca sebuah buku. buku tersebut dijual atau ditukar. Apakah kamu berminat?
Jika dijual harganya di bawah 50ribu. Murah kok. Preloved dan original.
![]() |
sumber : istimewa |
"Capek banget gini terus, Pengin nikah aja"
Secarik kalimat dalam
buku “Jika kita tak pernah jadi apa-apa”.
Kalimat ini pernah aku
ucapkan saat SMA. Maksudnya yang semakna, “rasanya pengen cepet-cepet kuliah.
Kayaknya enak gak usah pakai seragam, bisa bangun siang, punya banyak teman
dari luar daerah”.
Namun, faktanya saat
menjalani masa kuliah. Justru ingin balik ke masa SMA. Karena masa kuliah itu
tak lepas dari masalah. Ada dramanya juga. Dikiranya jalan mulus, eh ada jalan
berliku dan menanjak.
![]() |
ilustrasi: masa kuliah |
Saat di masa kuliah
Sampailah aku di masa
kuliah. Senang betul bisa masuk PTN favorit dan jurusan yang aku idam-idamkan.
Kuliah jurusan psikologi. Inginnya menghindari matematika, pokoknya yang
tentang rumus dan hitung-hitungan. Paling malas deh.
Kenyataannya, di
jurusan psikologi ada mata kuliah psikometri. Tetap ada hitung-hitungan. Tapi
bedanya dari masa kuliah adalah tidak diwajibkan hafal rumus. Pada masa kuliah,
menggunakan aplikasi SPSS untuk validasi data. Guna keperluan penelitian.
Masa kuliah enak kok.
Beda dari masa SMA. Meskipun beberapa hal berbeda, ada lagi rintangannya. Harus
rajin mencari bahan ajar sendiri. presentasi, tugas kelompok, dll. Kadang home
sick (kangen rumah).
Ya begitulah masa
kuliah. Walaupun ada rintangan dan masalah. Semuanya berkesan untukku. Kuliah
di Semarang bertemu kawan-kawan. Masa-masa yang tidak bisa diulang lagi.
![]() |
ilustrasi: masa kerja |
Kuliah kemudian kerja
Saat kerja pun pas
pulang badan pegal-pegal. Capek, menguras tenaga, waktu, uang dan perasaan.
Pernah terpikirkan
kalimat itu, “capek ih kerja. Pengen nikah aja dah. Kayaknya enak di rumah
terus, ngurus anak dan suami. Nantikan dikasih uang bulanan sama suami”
Apakah kamu pernah
berpikir seperti itu?
Apakah hanya kaum
wanita saja yang punya pikiran begitu?
Hem……
![]() |
ilustrasi : capek kerja nih mak |
Kalau capek kerja, apakah solusinya menikah?
Menikah itu tidak
sesederhana mencintai pasangan saja. Namun, hidup bersamanya sampai akhir
hayat. Memiliki keturunan, dan berencana jangka panjang.
Mengurus anak
membutuhkan pengetahuan tentang pola asuh. Hidup bersama pasangan dan kemelut
hidup di dalamnya pun , membutuhkan pengetahuan. Tak hanya akad saja, langsung
bahagia tanpa masalah.
Justru saat kehidupan
menikah banyak rintangan-rintangan yang berbeda dengan fase sebelumnya.
Biasanya gak perlu urus tagihan listrik. Saat menikah, jadi wajib memikirkan.
Besok masak apa, anak dan suami bekalnya apa, dll.
Fase baru, tantangan
baru dan membutuhkan pengetahuan baru.
Lantas banyak pengorbanan di dalamnya. Berkorban waktu, tenaga, uang, jiwa, dan raga.
Jika dipikir-pikir lagi, menikah bukanlah solusinya. Kalau capek kerja ya isitirahat lah. Tidur di kasur. Beneran tidur memejamkan mata. Atau jalan-jalan, olahraga, melakukan hobi.
Menurutku, menikah tidak menyelesaikan kecapekan kerja. Malah menambah tugas dan beban hidup. Alhamdulillah, aku telah menyadari ini. Hehe.
Bukannya mau mengeluh. Bukan itu maksud dari tulisanku
Dari buku ini, penulis
memberikan pengugah. Sudut pandang bijak mencerahkan. Bahwa :
“Semua masa pasti ada
masalah. Ada rintangannya. Semua pasti ada hikmahnya. Mungkin melatih individu
agar memiliki kesabaran, kebijakan dan simpati. Mungkin loh ya. Hikmahnya kan
banyak. Hehe. “
Semua fase kehidupan.
Termasuk masa jenjang pendidikan SD sampai kuliah. Kerja , menikah lalu punya
anak dan cucu. Fase terakhir dalam hidup adalah kematian.
Semuanya ada dramanya,
tantangan, masalah, melelahkan. Jalannya kadang mulus, mendaki, menurun.
Kata penulis, Alvi Syahrin
Halaman 43
“Mungkin, jawabannya bukan berada di... ingin cepat-cepat lulus, ingin cepat-cepat nikah, ingin cepat-cepat itu; tetapi, jawabannya adalah menerima apa pun yang kamu hadapi saat ini.
Maksudku, kita bisa apa lagi, sih?
Namun, aku bilang begini bukan berarti kita hanya duduk diam dan tak melakukan apa-apa. Kita harus bergerak. Melakukan apa yang ingin kita gapai. Mengejarnya sungguh-sungguh. Berdoa tanpa henti. Namun, kita juga harus bisa melepaskan ke sok tahuan kita tentang hidup. Kita harus belajar biasa saja. Tidak terlalu bahagia, tidak terlalu sedih.
Biasa saja,
tetapi tetap kejar yang terbaik, lakukan yang terbaik, syukuri segalanya
Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
Terima kasih telah membaca.
Salam literasi ^^
Silahkan bagikan artikel
ini jika bermanfaat. Tak lupa cantumkan sumbernya ya.
Mau baca buku ini? Yuk
tukar buku atau boleh banget beli buku preloved ini. Cek di sini yaa.