Buku menantimu di ujung rindu |
Judul buku : Menantimu Di Ujung Rindu
Penulis : Riri Abdillah
Penerbit : Partikel
Jumlah halaman : 210
Tahun terbit : 2017
Buku ini memiliki genre yang sama dengan buku Come On Move On. Buku ber-genre pengembangan diri, motivasi dan agama. Kerennya buku ini sampai cetakan ke-14 kali. Masyaallah ya. semoga saya juga bisa menerbitkan karya yang laris, best seller. Aamiin.
Buku ini tidak ada ISBN nya. Tidak terlalu masalah sih. Yang penting isinya bisa bermanfaat & dapat dipahami. Buku ini masih membahas tentang jodoh. Jodoh lagi.....eh jodoh lagi. Hahaha. Gaya bahasa yang digunakan juga mudah dipahami. Apalagi buat remaja, anak muda. Halamannya bercorak garis-garis warna warni. Menjadi semakin menarik untuk dibaca.
Buku ini berdasarkan kisah nyata. Cerita tentang pengalaman penulis bertemu dengan suaminya. Melalui proses ta’aruf. Cerita tentang keluarga sang suami. Mba riri (si penulis) menjulukinya sang Pandawa. Lima orang adik iparnya menikah muda. Usia 19-18 tahun. Alhamdulillah-nya melalui proses ta’aruf & sukses di usia muda juga. Masyaallah. Keren.
Dalam buku ini juga membahas tentang ujian-ujian pernikahan, kumpulan kisah dalam rumah tangga. Di akhir bab, mba riri khusus bercerita tentang seorang janda (usia 40 tahunan) menikah dengan perjaka (usia 20 tahunan). Kok bisa ya? jadi ingat kisahnya Rasulullah ﷺ
Kisah yang penuh hikmah. Banyak manfaat & pelajaran yang
bisa diambil. Kalau buku ini cocok untuk yang mau membina rumah tangga ataupun
yang sudah. Agar bisa dijadikan pelajaran. Kalau pernikahan tak luput dari
ujian kehidupan.
sinopsis buku |
Berikut beberapa kata mutiara dari buku:
- · Yang penting lelaki calon suami itu shalih. Biarlah sisanya Allah yang melengkapi. Rizki & yang lainnya bisa dicari. Shalih & bisa memimpin itu yang terpenting. (hal.56)
- · Bahwa segala sesuatu ada saatnya. “Mas, ada hal yang dengan mudah kita dapat begitu saja. bahkan tanpa kita meminta. Namun, sesekali Allah juga akan menguji dengan menahan keinginan kita. Yakin saja Allah sedang menyiapkan yang terbaik untuk kamu, Mas. Insyaallah.” Begitu kata Ummi padanya. (hal.78)
- · Saat di atas perbanyak syukur. Saat di bawah perbanyak sabar. Yakinlah di balik kesulitan, Allah juga telah menyiapkan jalan keluar. (hal.121)
- · Ujian yang datang hanya sementara saja. seberapa pun besarnya. Kesabaran kita menerima adalah sangat besar pahalanya. Bisa jadi kesabaran kita menghadapi pasangan adalah perantara kita meraih surga. Motto menikah bahagia bersama sehidup sesurga. (hal.124)
- · Lagi-lagi lelaki shalih. Seluruh isi buku ini hanya menggambarkan betapa pentingnya memilih jodoh yang shalih & bisa memimpin. (hal.135)
- · Bahkan sebenarnya tugas pasangan suami istri itu saling menyempurnakan satu sama lain untuk menutupi kekurangan masing-masing. Pernikahan itulah proses menuju kesempurnaan. (hal.145)
Wah...... nggak sanggup ah ngetiknya. Terlalu banyak yang bagus. baca sendiri aja ya bukunya. Insyaallah bisa bermanfaat untuk yang mau menikah & yang sudah menikah. Cocok juga buat kado pernikahan. Hehe.
Oia, ini buku kedua yang diberikan oleh sahabat saya. Sepertinya tidak akan saya jual ataupun ditukar. Hehe. Bagus banget kok bukunya. Masyaallah. Kalau mau beli bisa pesan ke instagramnya Mba Riri atau lewat Whats App.
Terimakasih mba riri telah menerbitkan buku ini. good job, masyaallah!
Terimakasih telah membaca.
Salam literasi. Ayo baca buku ^^
Masya Allah, cocok untuk aku nih buku, hihi..
BalasHapushalo kak.
Hapusapakah sedang ingin move on juga? atau galau-in jodoh? hehe.
terimakasih sudah mampir kak ^^
Cocok untuk yang mau menikah. Berarti cocok untuk saya dunk😁
BalasHapusKadang emang galau sih, apa orang yang kita pilih untuk jadi pasangan seuumur hidup udah bener. Jadi penting juga baca buku kayak gini buat referensi.
halo kak.
Hapuskalau mau nikah memang harus perbanyak ilmu kak. bisa tanya orang yang sudah menikah, denger kajian, baca buku, dll.
semoga kakak mendapat jodoh yang terbaik ya. aamiin
terimakasih kak sudah mampir ^^
"Bahkan sebenarnya tugas pasangan suami istri itu saling menyempurnakan satu sama lain untuk menutupi kekurangan masing-masing. Pernikahan itulah proses menuju kesempurnaan"
BalasHapusIni bener banget... apalagi kalau sudah menikah terasa banget loh kalau menikah itu bener-bener team work. Buku kayak gini harusnya lebih banyak disyi'arkan, mengingat banyak yg sudah menikah tapi realita tidak sesuai harapan karena menikah memang butuh persiapan mental, lahir dan batin serta ilmu. Terimakasih sharingnya salam kenal ya :)
halo mba
Hapussaya sih belum merasakan kehidupan rumah tangga. coming soon. hehe.
Menikah kan ibadah yang paling lama ya. tinggal dengan orang asing yang beda karakter juga. harus menyiapkan diri.
salam kenal juga mba. terimakasih sudah berkunjung ^^