Berikut kalimat yang paling pas untukku. Sengaja diketik lagi, untuk pengingat bahwa buku ini pernah ku baca. Buku ini bagus banget. Masyaallah.
(hal 39)
Kita terlalu sok tahu tentang hidup kita. mengira satu kondisi akan menyelesaikan masalah hidup. Dan, lihatlah.Tercapai satu kondisi, Rentetan masalah berdatangan.
Sekarang kita ingin cepat mati. tetapi tak pernah mempersiapkan apa-apa. Oh, betapa kita terlalu sok tahu tentang hidup kita.
(hal 168)
rezeki yang sudah kita miliki adalah uang-uang yang telah kita gunakan:
untuk makan dan minum,
untuk kebutuhan rumah yang kita nikmati
kegunaannya,
untuk keperluan-keperluan lain yang penting bagi
kehidupan kita
Ini semacam jadi investasi dunia. Makan, minum, kebutuhan pribadi.
Namun, ada satu rezeki yang sudah kita miliki, tetapi kita pikir tak pernah kita miliki:
Sedekah.
Mudah-mudahan, itu jadi investasi di akhirat
kelak.
Dan, saldo di ATM hanyalah tumpukan uang yang
belum bener-benar terpakai.
Bisa jadi rezeki kita, bisa juga bukan.
(hal 176)
Mereka yang sukses di usia muda-pasti ada alasan di balik itu. Pasti ada alasan mengapa mereka yang terpilih sukses di usia muda, bukan kita.
Mungkin, itu lebih cocok bagi mereka.
Mungkin, mereka lebih mampu menghadapi lelahnya.
Oh, mungkin, mereka juga lelah. Namun, begitulah
hidup: Apa pun posisinya, ada ujiannya. Dan, pada akhirnya, kita....
berjalan di zona masing-masing; dengan sepatu yang
paling pas dengan kaki kita. Paling, paling pas.
(hal 184)
Apakah dunia ini harus selalu tentang apa yang
kita suka?
Mungkin, pekerjaanmu tak terlalu sesuai minatmu. Namun, minatmu mungkin tetap ada di sana. Lewat lingkungan kerja yang menyenangkan, rekan kerja yang bersahabat, gaji yang tak buruk-buruk amat.
Mungkin, pekerjaanmu sesuai minat, tetapi gajinya
tak past, tak ada yang bisa memahami masa-masa kelam dalam dunia kreatifmu; jam
kerja yang tak sesuai.
Meski begitu, ada. Ada orang yang pekerjaannya sesuai minat, gajinya sesuai minat, lingkungan kerja sesuai minat, dan segalanya yang tampak indah di mata.
Namun, selalu ada cerita yang tak pernah
diungkapkan secara utuh. Cerita yang dia sendiri tidak minati; yang dia ingin
kubur dalam-dalam.
Sekali lagi, kita hanya lihat indahnya. Lagi pula,
apa sih, yang sempurna di dunia yang tak sempurna ini?
(hal 202)
Selama ini, kita selalu berpikir dan
memperjuangkan agar memiliki hidup yang menenangkan.
Sayangnya, kita lupa dan berjuang agar memiliki
mati yang menenangkan. Padahal. ..
Pada akhirnya, setelah kegagalan dan kesuksesan
ini, akhir kita sama.
Sama-sama mati
Pada waktu yang telah Allah tentukan.
Yang tak akan datang lebih cepat atau lebih
lambat. Dan, Allah tahu waktu yang lebih baik untuk kita.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
(hal 222)
Mudah-mudahan, suatu saat nanti, kita termasuk
orang orang yang duduk sambil bersandar, di atas dipan-dipan dengan ketenangan
permanen, memandangi pemandangan indah yang tak pernah dilihat oleh mata
sebelumnya,
buah-buahan yang naungannya begitu dekat, begitu
mudah dipetik secara langsung kenikmatan tiada tara, kebahagiaan yang langgeng
di dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.
Abadi di sana
Karena, di balik keterpurukan, kita tetap berusaha
sabar, kita tetap berusaha percaya, kita tetap berusaha baik, dan kita
senantiasa memperbaiki diri. Kepada Allah yang Mahakuasa atas Segala Sesuatu.
Dan, sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena rahmat-Nya, Dia
memasukanmu ke dalam surga yang abadi.
(hal 223)
Dan, itulah... kesuksesan yang sesungguhnya.
Karena apa artinya semua kesuksesan duniawi jika akhirnya tidak indah?
Dan, termasuk orang-orang yang dimasukkan ke dalam
surga itu adalah kesuksesan yang tak lagi rapuh, tak lagi fana. Kekal,
selamanya bahagia.
Identitas buku
Judul : Jika kita
tak pernah jadi apa-apa
Penulis : Alvi
Syahrin
Penerbit : Gagas
media
Tahun terbit : 2019
Jumlah halaman : 236
Alhamdulillah. Bersyukur berkesempatan membaca buku ini. Biasanya, setelah membaca sebuah buku. buku tersebut dijual atau ditukar. Apakah kamu berminat?
Jika dijual harganya di bawah 50ribu. Murah kok. Preloved dan original.
COMMENTS