Akhirnya, aku memutuskan untuk pergi mabit (malam bina takwa) bersama kakak pengajar TPD. Awalnya agak ragu karena kelelahan fisik. Berangkat siang dengan berboncengan motor menuju Kendal. Kalau ditempuh sekitar 2 jam sampai lah. Melewati jalur pantura yang ramai. Bertatap muka dengan berbagai truk yang besar dan bis-bis. Ketika melewati jalan tersebut, teringat ingin mudik lebaran ke Tegal dan Kudus bersama keluarga. Hiiikss...

Tak kusangka perjalanan menuju rumah kak Aul (pengajar TPD) tempat menginap, jauuh sekali. Menuju desa yang jauh dari kota, jauh dari mall dan jauh dari Indomaret. Hehe. Rasanya seperti sedang survei KKN. Walaupun saya belum mengambil KKN. Sekitar 2 jam duduk di jok motor. Pantat ini terasa banyak semut dan pegal. Tentu saja lelah terasa.

FYI (For Your Information): Saya adalah pengajar TPQ/TPD Masjid Kampus Undip Semarang. Pengajar nya adalah mahasiswa. Semua pengajar diberi imbalan dari Allah yaitu Ridhanya. karena bersifat sukarela dan pengabdian. TPQ ini merupakan salah satu divisi di Masjid Kampus Undip.

Dua jam kemudian sampai lah di desa ..... Kecamatan Patebon kota Kendal. Ngapain aja kegiatannya? Bersenda gurau, makan, ibadah, buang hajat, nonton film,  beramah tamah dengan warga dan ke pantai menanam mangrove. Hal yang paling menyenangkan adalah menanam mangrove. Hal baru dan pengalaman baru yang indah berkesan. Rasa kebersamaan, tawa,  warga desa yang ramah, tempat yang jauh dari keramaian. Seruu sekali.

Pantai yang kami kunjungi itu sepi. Malah kata pengelolanya, pantai tersebut belum dinamakan.  Berharap kegiatan ke pantai ini kayak acara Si Bolang. Setelah main di pantai terus mencari sesuatu untuk dimakan. Tapi, kenyataannya enggak. Padahal pengen banget kepiting bakau. Hemmmm......

Indonesia ku.... luasnya tak terkira. Pantainya. Pemandangan alamnya. Masyarakat dan budayanya. Itu baru 1 tempat. Belum kota dan pulau yang lain. Wah, aku ingin sekali backpaker menjelajah Indonesia. Negara tercinta yang katanya negara makmur dan subur.  “Bukan lautan tapi kolam susu, ... cukup untuk menghidupimu” dan “tak ada kayu, rotan pun jadi”. Pasti lah kalian sudah mengerti maksudnya.  Indonesia, aku bangga menjadi anak Indonesia. Cinta produk Indonesia.

Bagaimana dengan mu??  Bangga kah dengan menjadi warga negara Indonesia?
^_6