Senang sekali rasanya bisa menonton bioskop diantara banyaknya tugas yang mendera ku. Wuaaah, seperti bisa bernafas dengan bebasnya tanpa ada polusi. Haha. Maaf agak lebay. Di bulan Desember ini, banyak film Indonesia yang bagus-bagus. Ada Tenggelamnya Kapal Van der Wijck,Edensor dan Soekarno.

Bingung mau nonton yang mana. Kalau di tonton semua, habis lah uangku. Hehe. Maklum lah anak kosan yang uangnya pas-pasan. Aku pilihlah film 99 Cahaya di Langit Eropa. 
Karena jadwal pemutaran filmya yang pada saat itu pas banget pas aku mau nonton film. Dan baru kali itu, aku nonton bioskop jam 9 malam. pulangnya jam setengah 11. Mall Ciputra udah mau tutup. Sepi banget deh tuh mall. Kesannya nonton film 99 Cahaya di Langit Eropa apa yaa?? Banyaak kata-kata yang bisa aku ungkapkan disini.  Rasanya Senang sekali.  Banyak mengambil gambar tentang keindahan sudut-sudut kota Wina.  Menara Eiffel, bangunan yang saya tidak tau namanya, kereta listriknya, gedung-gedungnya. Kereen deh. Pesan dari film ini juga banyak.  Walaupun, belum membaca novelnya. Aku lumayan ngerti sih inti dari film ini.

Gak nyangka juga. Ternyata penulis novelnya adalah anak perempuan dari Amin Rais yang profesinya sebagai reporter di sebuah televisi swasta. Hanum ikut suaminya ke Austria yang sedang mengambil kuliah S3. Itu juga karena mendapat beasiswa.  Sementara suaminya sibuk kuliah, dia hanya berjalan-jalan saja mengelilingi kota tersebut. Kisahnya berawal dari pertemanannya dengan teman 1 kursus bahasa Jerman. Fatma Pasha. Wanita muslim yang menggunakan jilbab. Fatma ini tau segala hal tentang peradaban islam di Eropa. Diajaklah Hanum berjalan-jalan di kota tersebut sambil menjelaskan sejarah peradaban islam di Eropa. Dewi Sandra dan Fathin Shidqia Lubis ikut main dalam film ini. Ralline Syah ternyata cantik banget kalau pakai jilbab. Coba pakai jilbab terus ya dalam kehidupan sehari-hari pasti banyak yang tambah naksir tuh. Haha. 

Adegan sedihnya juga ada nih. Pada saat Hanum membaca surat dari Dewi Sandra yang intinya bahwa anaknya Fatma Pasha, Ayse, menderita kanker. Dia terlihat tidak seperti penderita kanker. Anaknya periang dan ceria. Kata-kata nya bisa menyemangati kita. “Katakan pada masalah mu: hai masalah, aku  punya Tuhan yang lebih besar dari kamu”. Akhirnya filmnya ya, di adegan sedih ini.  Masih ada bagian kedua. Katanya film bagian kedua akan tayang bulan Maret 2014. Uhuiii, jadi gak sabar pengen nonton sampai tamat. Keren banget filmya. Gara-gara film ini, aku jadi pengen menelusuri lebih lanjut tentang peradaban islam di Eropa dan pengen jalan-jalan ke Eropa setelah jalan-jalan di negara ku, Indonesia. J

Sekian review dan opini ku. Jangan lelah untuk terus berkarya yaaa. 
\(^o^)/~~~~~