Tulisan ini lanjutan dari (bagian 2) 

-Kekurangan aplikasi iPusnas

1. Tidak bisa screenshoot saat sedang membaca buku. Jadi, jika misalnya ingin menandai kalimat penting, bisa menggunakan fitur bookmark. Di lain sisi ini berdampak baik. Mencegah pembajakan buku.

ket : tidak bisa menangkap layar

ket : fitur bookmark di iPusnas


2. Kalau di smartphone ku, tidak muncul notifikasi buku yang tersedia. Sehingga harus buka iPusnas secara berkala. Dari Oktober 2022 sampai Januari 2023, aku masih mengantri novel Cantik Itu Luka. Wajib sabar menunggu. Namanya juga buku gratis. Sabar...sabar.

3. Kurangnya informasi identitas buku. Seperti jumlah halaman, tahun terbit, harga buku. Menurut ku paling penting jumlah halaman.

ket : identitas buku di iPusnas


4. Tidak semua buku tersedia. Contohnya buku Tere Liye serial anak. Sama halnya dengan novel karya Andrea Hirata, hanya 3 buku saja.

5. Pada beberapa novel terjemahan, tidak ada nomor halaman. Kadang langsung loncat ke bab baru. Maka dari itu, harus scroll pelan-pelan.

6. Waktu meminjam paling lama 5 hari. Akan tetapi, jika selama gadget mu membuka buku tersebut. Maka, akan tetap dalam status meminjam. Walaupun sudah lewat 5 hari. Jadi. tolong cepat bacanya. Aku juga mau baca. hehe.

-Penutup-

Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi bini'mati tatimusshalihat. Zaman sekarang teknologi semakin canggih ya. Kebaikannya dapat mempermudah hidup manusia.

Aplikasi ini diciptakan untuk memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan bacaan. Memperkaya literasi dan pengetahuan.

Semoga aplikasi ini selalu eksis, bertambah fitur dan koleksi buku. Aamiin.

doc pribadi

BACA BAGIAN 1 NYA yaa.... (bagian 1) 

Terima kasih telah membaca.
Semoga bermanfaat.
Salam literasi.