Senangnya ketika menemukan buku yang bagus. Alur cerita yang disajikan novel tersebut mudah dipahami. Kisahnya gue banget. Karakter tokohnya unik-unik. Terdapat pesan moral di dalamnya. Menambah pengetahuan/ informasi baru, dan masih banyak alasan lainnya.
Jadi, ceritanya saat ini aku membaca novel yang “kurang
bagus”. Padahal banyak kisah romantis yang menjadi daya tarik. Namun, kali
ini , novel ini, tidak sesuai dengan ekspetasiku. Kenyataannya novel ini banyak
kurangnya. Banyak sekali. Meskipun novel ini tipis dan dari penerbit minor. Fakta
tersebut bukan menjadi alasan utamanya. Diantaranya mungkin karena selera ku,
sebagai pembaca, dan ekspetasi yang tak terwujud.
Sedih? Kzl? Sebel? Kecewa? Itu lah perasaanku saat membaca buku
tersebut. Meskipun dapat buku ini tanpa mengeluarkan uang.
Kok bisa?
Ya bisa dong. Ikut acara tukar buku. Hehe.
Mau ikut juga? Silahkan cek di link ini https://bit.ly/3hAPr47
Meskipun dapat buku ini tanpa mengeluarkan uang, tapi
rasanya tetap sebel. Waktu dan atensi ku telah terbuang percuma gara-gara buku
ini. huft….. Tapi, di lain sisi bisa menjadi topik tulisan. Haha. Mantap masyaallah.
Walaupun demikian, buku tersebut tetap ku baca. Tidak utuh. Yang penting tahu
akhir ceritanya.
Daripada aku nyinyir dan membuka kartu. Menurutku, berikut faktor-faktor
yang mempengaruhi buku/novel “kurang bagus” di mata pembaca, yaitu:
- Penulis yang belum berpengalaman
- Penerbit
- Editor
- Selera pembaca
- Trend yang berbeda antara buku dengan waktu membaca
BACA JUGA : Review Buku Tere Liye Tentang Kamu
BACA JUGA : Nilai Penting Dalam Buku Seni Bersikap Bodo Amat
Jika, misalnya kamu sudah mengeluarkan uang untuk membeli
buku bacaan yang “kurang bagus” tersebut. Dibuang sayang kan? Plis, jangan dibuang. Solusinya yaitu :
- Kasih ke teman/kerabat
- Donasi ke taman baca atau perpustakaan
- Jual buku
- Ikutan tukar buku
- Review buku dengan kalimat yang sopan dan disertai saran. Review bisa lewat goodreads ataupun langsung ke penulis.
Sedih, sebal, kecewa boleh. Namun, jangan berlarut-larut ya. Mari hibur diri dengan membaca buku lainnya. Baca buku yang jelas-jelas penulis memiliki karya yang bagus. Atau baca buku favoritmu. Manusia memang tempatnya salah dan tidak sempurna.
Meskipun, kata orang bukunya bagus. Bukunya
laris manis. Selera orang beda-beda. Belum tentu menurut kita bagus. Tapi,
kalau belum dibaca, ya nggak tahu bukunya bagus apa tidak. Haha.
Kalau kamu gimana? Punya pengalaman membaca buku "kurang bagus"? Lalu apa yang kamu lakukan? Cerita yuk di kolom komentar
Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
Salam literasi. Ayo baca buku!
Keterangan:
Dalam tulisan ini, tidak menyebutkan judul & penulisnya.
Guna menutupi kekurangan penulis.
sering banget ini mah. apalagi kalau dapat bukunya beli, dobel sebel hahaha, suka terbujuk sama sinopsis di cover belakang tuu :D
BalasHapusklo sampai kejadian, sepakat mbak, mendingan aku kasih atau sumbangkan aja ke orang lain, yang mungkin lebih suka. biar gak mubazir kan.
tapi sekarang udah jarang kejadian sih, karena biasanya aku baca dulu versi ebook gratisnya, kalo beneran suka dan pengen nambah koleksi, baru deh aku beli :D
terimakasih ceritanya mba.
Hapusaku masih suka baca buku fisik. punya ebook malah belum dibaca. alias malas bacanya. ketemu hp tuh pengennya buka sosmed. hhehe