Buku yang saya baca ini merupakan buku terjemahan. Buku ini merupakan buku trilogi distopia pertamanya,  yang sebelumnya telah menerbitkan Before I Fall. Buku setelah Delirium yaitu Pandemonium dan terakhir Requiem. Ceritanya seru banget. Seperti  novel trilogi populer lainnya yang diangkat ke film yaitu Harry Potter, The Lord of the ring, Twilight, The Maze Runner, Hunger games, Divergent, dll.

Selain itu, novel karya Lauren Oliver ini mendapat beberapa penghargaan diantaranya, New York Times best seller, Amazon best books Februari 2011, nominasi Goodreads Choice Award tahun 2011, dan telah difilmkan oleh Fox 2000.

Novel trilogi Delirium ini ber-genre dewasa muda, distopia, fiksi ilmiah, thriller dan romantis. Fiksi ilmiah karena cerita khayalan tentang proses penyembuhan yang ditangani oleh ilmuwan program Pemerintah.  Ada unsur thriller-nya karena ada beberapa narasi tentang kejar-kejaran, pembantaian yang agak sadis, deskripsi latar tempat di sana. Yang dalam imajinasi saya, Portland – kota tempat tinggalnya Lena – suram laiknya film The Maze Runner. Tentu saja mengandung unsur romantis. Lena dan Alex sama-sama jatuh cinta. Tokohnya berusia 18-19 tahun termasuk usia dewasa muda.

Oia buku ini saya dapat dari tukar buku. Seneng banget bisa dapat buku baru tanpa beli. Hihi XD. Selain buku ini, beberapa buku juga saya dapatkan dari program tukar buku. Baik yang saya adakan sendiri ataupun dari programnya podluck podcast. 

 

Baca juga : Review Buku: Tere Liye Tentang Kamu

Baca juga : Review Novel Pride & Prejudice: Novel Romantis Klasik Yang Siap Bikin Kamu Baper!

Baca juga : Yuk Baca Yuk Kawan

 

===+++===+++===

Sinopsis belakang buku:

Dunia yang dihuni Lena Haloway adalah dunia tanpa cinta. Cinta adalah sebuah dosa besar. Sastra dan puisi masuk dalam "kompilasi lengkap kata-kata dan ide-ide berbahaya". Penikmat musik dijebloskan ke penjara. Tertawa bahagia dianggap melanggar aturan. Suami-istri, ibu-anak, kakak-adik, hanya sebuah ikatan tanpa kasih sayang.

 

Binatang. Orang yang jatuh cinta dianggap binatang. Lena pun demikian, ketika dia jatuh cinta kepada alex Sheates. Mereka hidup dalam rasa takut hebat, dan hanya menunggu waktu hingga mereka menanggung hukuman.

 

===+++===+++===

 

doc pribadi

 

Delirium merupakan novel distopia. Apa itu distopia? 

 

Versi distopia Romeo and Juliet yang layak menjadi sebesar Twilight —Stylist 

 

Novel Delirium merupakan novel ber-genre distopia. Apakah kamu tahu tentang distopia?  Saya kutip dari Wikipedia, bahwa distopia berasal dari istilah utopia yang pada awalnya diciptakan oleh Thomas More.  Distopia diciptakan sebagai antonim dari utopia, yang berarti makna dari distopia menyebut suatu "tempat buruk khayalan". Biasanya menceritakan tentang masa depan  yang memiliki ciri dehumanisasi,  pemerintahan totaliter  dan bencana lingkungan. Sering kali digunakan untuk menarik perhatian terhadap isu-isu dunia nyata mengenai masyarakat, lingkungan, politik, ekonomi, agama, psikologi, etika, ilmu, dan/atau teknologi, yang jika tidak ditangani dapat berpotensi menyebabkan suatu kondisi seperti distopia.

Panjang ya? jadi intinya, buku/film genre distopia adalah menceritakan tentang masa depan yang buruk. Cirinya yaitu terdapat dehumanisasi, pemerintahan totaliter  dan bencana lingkungan.  Contoh novel yang telah difilmkan genre distopia yakni, The Maze Runner, Divergent, Hunger Games, dll.

 


 

Sekilas ceritanya (tidak mengandung spoiler)

 

Novel ini menyuguhkan sudut pandang Lena. Menggunakan sudut  orang pertama "aku". Nama lengkapnya Lena Haloway berusia 17 tahun. Punya kakak perempuan Rachel. Dia sudah menikah & sudah disembuhkan. Rachel dulunya juga jatuh cinta pada lawan jenis, Thomas. Namun, sekarang dia berubah karena sudah menjalani proses “penyembuhan”. Ibunya (Magdalena Haloway) ditangkap karena memiliki cinta, atau mereka menyebut penyakit ini amor deliria nervosa. Lena tinggal serumah bersama paman, bibi & sepupunya.

Lena belum menjalani proses “penyembuhan”. Portland, Amerika Serikat –kota tempat tinggalnya– mempercayai bahwa cinta adalah sebuah penyakit. Mereka menyebutnya amor deliria nervosa. Tidak boleh saling jatuh cinta,dan menyayangi. Meskipun dengan anggota keluarga sendiri. Jika ketahuan memiliki rasa cinta, maka akan dihukum. Bisa dipenjara seumur hidup ataupun dibunuh. Puisi, lagu, syair, agama, menjadi hal terlarang di sana. 

Pemerintah mewajibkan warganya untuk menjalani “penyembuhan” dan memilih pasangan yang telah dipersiapkan. “Penyembuhan” disini maksudnya seperti mendapat operasi/ pengobatan sungguhan dengan dokter-dokter & ilmuwan. Dibius sebelum jarum ditusuk ke lehernya. Yang sudah menjalani proses “penyembuhan”, memiliki tanda di lehernya. Tanda dengan bekas luka kecil, segitiga terbalik. Kalau di buku katanya seperti barcode. Sebelum menjalani proses “penyembuhan”, harus mengikuti evaluasi. Rangkaian kegiatan evaluasi mencakup wawancara tentang diri, pendidikan, keluarga, kesukaan, dll.

Sampai Lena (tokoh utama) jatuh cinta pada Alex Sheates. Lena tak mau menjalani proses penyembuhan. Dia kabur bersama Alex ke Alam Liar. Apakah mereka bisa hidup bersama dengan cinta? Atau mereka akan tertangkap karena cinta? Nggak mau spoiler akhir cerita ah. Hehe.

 

Antara novel dan filmnya

Menjadi hal yang wajar bagi pembaca buku, untuk membandingkan buku yang diangkat ke film. Saya sudah lihat film Delirium di YouTube.  Meskipun bukan video penuhnya. Itu sudah menggambarkan tentang film tersebut. Rasanya beda jauh dengan di novel. Nggak ada kesan suram. Justru menurut saya seperti film romantis biasa. Jika di novel, Regulator diilustrasikan kejam, membawa anjing, sadis. Kalau di film beda banget. Cuma polisi yang menggunakan seragam biru. Biasa banget. Rasanya jauh berbeda dengan deskripsi di novel.

Saya rasa yang membuat film ini kurang totalitas. Jika dibandingkan dengan film, lebih baik baca novelnya aja deh. Bisa berimajinasi sendiri, lengkap dengan deskripsinya. Kalau film terlalu mengecewakan. Kalau misalnya film adaptasi novel, seharusnya bisa mirip dengan isi novelnya dong. Terutama genre fiksi. Setidaknya bisa mirip dengan ilustrasi yang ada di buku. Lah ini nggak mirip. Sangat mengecewakan. Ini menurut saya sebagai penikmat buku. Maaf maaf kalau ada salah. Berikut link-nya kalau ingin nonton. Pemeran Lena adalah Emma Roberts. Cantiq banget Masyaallah. So pretty.  https://www.youtube.com/watch?v=Qs9WEQN6vcE

 

Ada kalimat dalam buku ini yang bisa saya jadikan kata mutiara (quotes)

"Bodohnya kita yang begitu ceroboh dengan waktu yang kita punya, dan percaya kalau kita masih punya banyak waktu"

Penutup

Well, ini pertama kalinya saya baca novel genre distopia. Sebelumnya cuma nonton aja. Nggak pernah ngikutin buku. Kalau saya ya, jika misalnya udah nonton filmnya malas baca bukunya. Toh udah tahu cerita intinya. Tapi kayaknya pengen baca buku Harry Potter deh. Pengen doang nggak tahu kesampaian atau enggak. Haha. 

Terusnya ... saya sepertinya terlambat mengulas buku ini. Karena buku ini tahun terbitnya 9 tahun lalu. Hehe. Tidak masalah kan? Toh buku akan menjadi rekam jejak penulis dan pemberi memori untuk pembacanya. Bener kan? 

 

Info tentang buku:

Judul buku    : Delirium

Penulis          : Lauren Oliver 

Penerbit         : Mizan 

Tahun terbit  : 2011

Halaman        : 518 

ISBN             : 978-979-433-646-5  

 

Yang mau kepo atau nge-fans sama novel ini bisa cek wiki fandom-nya. Kayaknya sih fans/ pembaca yang inisiatif untuk bikin lamannya. Kalau kamu suka banget, atau mau ngulik-ngulik tentang Delirium bisa main ke lamannya ya. https://delirium.fandom.com/wiki/Delirium


Terimakasih telah membaca. Semoga bermanfaat.

Salam literasi. Ayo baca buku ^^ 

 

Referensi : 

-          https://en.wikipedia.org/wiki/Lauren_Oliver

-          https://id.wikipedia.org/wiki/Distopia