Kalau kamu tertarik dengan kebudayaan Jepang. Buku ini wajib dibaca minimal sekali seumur hidup. Aku mengakui bahwa aku tertarik dengan kebudayaan Jepang. Mulai dari komik, filmnya, dorama (drama Jepang), festival kebudayaan, makanan, artisnya, dan hal-hal unik lainnya.

Sebelum baca buku ini sering nonton Youtube Short nya kak Diera . Beliau suka menampilkan kehidupan sehari-harinya di Jepang. Dia adalah warga Indonesia yang tinggal di Jepang. Tinggal di sana Bersama suaminya. *dalam batinku, muka mba nya mirip orang Jepang. Hehe.

Berawal dari situ lah, jadi tertarik membaca buku ikigai. Padahal sebelumnya malas baca buku ini karena berpikir kenapa Jepang lagi, Jepang lagi. Tapi faktanya, mereka memang keren banget! Beberapa hal positif dari mereka dapat kita tiru. Contohnya ya filosofi hidupnya orang Jepang (baca : ikigai).

 

Buku ini membicarakan apa ?

Tentang makna hidup yang dijalani orang-orang Jepang. Buku terjemahan Bahasa Indonesia ini, banyak bercerita tentang kehidupan orang Jepang. Seperti chef restaurant, pegulat sumo, pengrajin keramik bahkan Hayao Mizaki (pendiri studio Ghibli). 

BACA JUGA :  Generasi Millenial Mirip Kukang

 

Berikut blurb di belakang bukunya :

Perkenalkan Jiro Ono, 91 tahun:
Chef bintang-tiga-Michelin paling tua di dunia yang masih hidup. Di restorannya, selalu tersedia telur ikan salmon (ikura) dalam kondisi segar yang biasanya hanya bisa disajikan di musim gugur. Ono “memijit” daging gurita selama satu jam agar empuk dan enak untuk membuat menu guritanya yang terkenal. Saat orang-orang masih meringkuk di tempat tidur, Ono sudah tiba di pasar demi mendapatkan ikan terbaik.

Tak heran restoran sushi milik Ono masuk daftar resto kelas dunia. Presiden Barack Obama bahkan memuji karya Ono sebagai sushi terlezat yang pernah disantapnya. Apa sebenarnya kunci kesuksesan Ono? Apa yang membuatnya mampu tetap bersemangat menjalani hari-harinya?

Ternyata Ono memiliki IKIGAI yang membuatnya tak pernah bosan melakukan hal yang sama dan detail setiap hari. Dia menemukan ikigai dari senyuman pelanggannya, penghargaan-penghargaan yang dia peroleh, atau dari hawa sejuk kala fajar, saat dia bangun, dan bersiap-siap pergi ke pasar ikan. Dia bahkan berharap bisa mati selagi membuat sushi.

Ikigai, filosofi hidup dari Jepang, akan memberikan Anda motivasi, semangat, gairah, dan tujuan untuk menjalani hidup. Melalui berbagai kisah inspiratif, Ken Mogi, seorang brain scientist, menunjukkan keajaiban ikigai dalam hidup manusia. Tidakkah kini saatnya Anda menemukan Ikigai Anda sendiri?

 

Buku motivasi memberikan insight tentang hidup dan kunci sukses

Buku yang terdiri dari 10 bab ini, inti utamanya adalah membahas tentang makna hidup. Bagaimana caranya melakukan sesuatu di luar zona nyaman. Namun, tetap dilakukan tanpa paksaan, dengan kesadaran utuh. Ken Mogi menyebut bahwa seseorang harus memiliki ikigai.

Aku memandang pekerjaan Chef Ono sebagai sesuatu yang sangat keren. Usahanya juga tidak main-main. Dia sangat pekerja keras. Harus bangun pagi, sering bereksperimen resep, mengatur sedemikian rupa restaurant nya. Itu adalah usaha yang sangat melelahkan. Namun, chef Ono menjalaninya setiap hari sampai sekarang. Hingga restaurant nya dikunjungi Presiden Amerika Serikat.

Jadi, kalau menurut pemahamanku, kunci sukses itu dari : DIRI SENDIRI

Salah satunya dengan memiliki IKIGAI 

 

Jika dan Apabila Kamu Seorang Muslim  

Maaf jika ada sub bab ini. Bukannya ingin memecah belah atau apalah itu istilahnya. Hanya aku ingin berpendapat lain. Bagaimana jika dan apabila seorang muslim menerapkan ikigai dalam hidupnya ? Apakah boleh ? Kan istilah ikigai dari negara Jepang. Yang dimana negara tersebut bukan negara islam.

Bagaimana seorang muslim menyikapinya ?

Kalau aku pribadi, memandang prinsip ikigai hanya sebagai urusan dunia saja. Hanya urusan di dunia, tidak menyinggung akhirat.

“Carilah akhiratmu, jangan lupakan duniamu”.

Itu juga salah satu prinsipku. Muslim tujuan hidupnya untuk ibadah kepada Allah. Namun, jangan lupakan dunia juga. Karena hal-hal di dunia, juga bisa mendatangkan pahala.

Misalnya bekerja diniatkan untuk ibadah. Nah, pekerjaan yang dilakukan bisa juga dengan prinsip ikigai. Namun, jangan sampai keluar batas syari’at islam.

Begitu lah. Semoga bisa dipahami ya.

Ikigai untuk urusan dunia. Di lain sisi, bisa mendatangkan pahala jika diniatkan untuk ibadah.

Bukannya harus berkiblat ke orang Jepang ya! Bukan !

Tapi maksudnya adalah sebagai inspirasi aja.

Kalau aku orang islam bagaimana menyikapi nya?

Nah ini dia menarik. Kalau orang islam ya tujuan hidupnya untuk beribadah kepada Allah. Jelas dan pasti dong! Itu untuk akhirat.

Kalau untuk dunia bisa dengan cara yang kita sukai asalkan tidak melanggar syariat.

 

Aku telah menemukan IKIGAI ku !  

Alhamdulillah, aku telah menemukan IKIGAI ku yaitu menulis blog, membaca buku, dan hidup minim sampah.

Alhamdulillah sudah ketemu. PR ku selanjutnya adalah tahan mental, tahan banting saat diremehkan. Dan juga bagaimana caranya agar tetap konsisten. Apalagi jika rasa bosan datang.

BACA JUGA : Buku yang Wajib Dibaca Seumur Hidup

BACA JUGA : Hidup Ini Melelahkan. Bagaimana Kalau Menikah?

 

Tips menemukan Ikigai

Pada buku ini, penulis memberikan tips cara menemukan ikigai. Berikut beberapa point yang aku rangkum :


 

  1. Memperhatikan hal-hal kecil
  2. Mulai dari hal yang sepele
  3. Menghadirkan diri di tempat & waktu sekarang
  4. Tidak boleh menyalahkan lingkungan karena kurangnya ikigai
  5. Menerima diri sendiri

 

Banyak kalimat untuk disorot

"Wujudkan kegembiraan dari melakukan hal-hal kecil, maka Anda juga dapat mengawali ikigai Anda di pagi hari.  (co: minum kopi, senam, dll) 

BAB 4

"Perajin dipandang begitu tinggi dan memainkan peran-peran kunci dalam masyarakat Jepang. Seringkali kehidupan mereka dipandang sebagai perwujudan ikigai – kehidupan yang dipersembahkan hanya untuk menciptakan satu hal sepantasnya, betapapun kecilnya" 

BAB 5

"Cara menemukan kesenangan dalam pekerjaan. Pekerjaan itu sendiri menjadi tujuannya, alih-alih sesuatu yang mesti dijalani sebagai cara untuk mencapai sesuatu. saat berada dalam kondisi flow (mengalir) , Anda fisik bekerja untuk mendapatkan uang bagi kehidupan. Karena bekerja itu sendiri memberikan kesenangan yang sangat besar. Upah hanyalah bonus." 

"Menghadirkan diri di tempat dan waktu sekarang, tanpa meminta imbalan atau pengakuan, merupakan bagian integral konsep ikigai" 

"Berada dalam situasi mengalir itu penting untuk menjadikan pekerjaan menyenangkan, tapi pada waktu bersamaan perhatian pada detail harus ada. Demi memperbaiki kualitas pekerjaan."

"Buatlah musik, meski tak ada seorang pun yang mendengar. Lukislah gambar, meski tak ada seorang pun yang melihat. Tulislah sebuah cerita yang tak akan dibaca orang.  Kesenangan batin & kepuasan akan lebih dari cukup untuk menyemangati terus hidup Anda. Kalau berhasil melakukannya, berarti Anda telah menjadikan diri Anda master menghadirkan diri di tempat & waktu sekarang."

BAB 6

"Ikigai itu berskala kecil, sabar, sederhana dan berpandangan jauh."

BAB 7

"Bukan hanya para pemenang yang bisa memiliki ikigai. Yang menang & yang kalah bisa sama-sama memiliki ikigai."

"Dalam lingkungan mana pun, pada dasarnya memungkinkan untuk memiliki ikigai. Bagaimana pun performanya dilihat dari perspektif ikigai, batas antara yang menang dan yang kalah perlahan-lahan mencair. Pada akhirnya tidak ada perbedaan antara yang menang dan yang kalah."

"Orang yang menemukan ikigai bisa menemukan kegembiraan di luar nilai menang & kalah."

"Menemukan ikigai dalam hal-hal kecil, mulai dari yang sepele, harus menghadirkan diri di tempat & waktu sekarang. Yang penting tidak boleh menyalahkan lingkungan karena kurangnya ikigai. Lagi pula, semua tergantung pada diri Anda sendiri untuk menemukan ikigai dengan cara Anda sendiri." 

BAB 9 

"Ikigai tidak harus berhubungan langsung dengan kehidupan profesional seseorang." 

"Memiliki banyak uang tidak lantas membawa kebahagiaan. Elemen-elemen kebahagiaan sering dipandang penting untuk mewujudkan kebahagiaan sebetulnya hanya sedikit berpengaruh pada kebahagiaan itu sendiri." 

"Kita dapat menemukan kebahagiaan dalam kondisi unik masing-masing diri kita.  Rumput bisa saja tampak lebih hijau di sisi seberang, tetapi itu hanyalah sebuah ilusi." 

BAB 10

"Rahasia terbesar ikigai adalah menerima diri sendiri, apapun ciri-ciri unik yang mungkin kita miliki semenjak lahir. Jangan lupa untuk sedikit tertawa sembari mencarinya." 

 


IDENTITAS BUKU

Judul buku : The Book Of Ikigai  

Penulis : Ken Mogi

Penerbit : Nourabooks

Tahun terbit : 2018

Genre : nonfiksi, self-help, motivasi

Jumlah halaman : 200

 

Terima kasih telah membaca. 

Jika tulisan ini bermanfaat share juga ke medsos mu ya. 

Salam literasi 

 

Referensi : goodreads & gramedia digital  

Baca buku ini di : aplikasi iPusnas